Tuesday 16 August 2016

WARU, Daun Ajaib yang memiliki sejuta manfaat

Pohon waru (Hibiscus tiliaceus L) yaitu tumbuhan tropis berbatang sedang serta kerap didapati tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Waru juga tumbuh liar di hutan serta di ladang. Terkadang ditanam di pekarangan atau tepi jalan juga sebagai pohon pelindung.

Di tanah subur, batang waru dapat tumbuh lurus. Namun di tanah tidak subur batangnya tumbuh membengkok dengan percabangan serta daun lebih lebar. Pohon waru dapat tumbuh setinggi pada lima serta 15 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, berwarna cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm.

Pertulangan menjari, warna hijau, sisi bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau dua-lima dalam tandan, bertajuk pada delapan serta 11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu di pangkal dalam, beralih kuning merah, serta pada akhirnya kemerah-merahan. Buah bulat telur, memiliki rambut lebat, beruang lima, panjang seputar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya dapat dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, umum untuk membuat tali.

Di setiap daerah waru mempunyai nama berbeda. Di Sumatera, misalnya, dimaksud kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Di Jawa diesbut waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Di Nusa Tenggara baru, waru, wau, kabaru, bau, fau. Di Sulawesi balebirang, bahu, molowahu, lamogu, molowagu, baru, waru. Di Maluku war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, jika, pa. Di Papua kasyanaf, iwal, wakati.

Syarief menjelaskan tidak hanya bagian daun yang bermanfaat. Nyaris semua sisi pohon waru berguna juga sebagai obat herbal. Dalam pengobatan tradisional, akar waru dipakai sebagai pendingin untuk penderita demam, daun waru membantu pertumbuhan rambut untuk penderita alopesia sekunder, juga sebagai obat antibatuk, obat antidiare berdarah/berlendir, anti-amandel. Bunga untuk obat antitrakoma serta antimasuk angin.

Dalam daun waru, lanjut dokter anggota Perhimpunan Dokter Herbal Medic Indonesia itu, mengandung zat-zat seperti saponin, flavonoid, serta polifenol. Akarnya mengandung saponin, flavonoid, serta tanin. Flavonoid adalah sejenis senyawa fenol terbesar. Senyawa itu terdiri atas kian lebih 15 atom karbon yang beberapa besar dapat ditemukan dalam kandungan tumbuhan. Flavonoid juga di kenal juga sebagai vitamin P serta citrin, serta adalah pigmen yang di produksi oleh beberapa tanaman juga sebagai warna pada bunga yang dihasilkan.

Manfaat paling utama flavonoid dalam tubuh manusia yaitu sebagai antioksidan yang dapat menghalangi sistem penuaan serta menghindar perubahan sel kanker. Flavonoid juga berfungsi sebagai melindungi susunan sel dalam tubuh, meningkatkan penyerapan serta pemakaian vitamin C dalam tubuh, sebagai obat anti-inflamasi serta masih banyak yang lain. Zat saponin mempunyai khasiat mengikat kolesterol dalam darah. Plifenol dapat juga berguna juga sebagai antiseptik serta antioksidan.

” Dilihat dari sebagian kandungan yang ada dalam daun waru, telah dapat di pastikan tumbuhan itu mempunyai banyak manfaat, ” kata Syarief. Selain itu, saat ini juga dikembangkan pemakaian kulit pohin waru juga sebagai obat antikanker.
Manfaat Daun Waru

1. TB Paru
Potong-potong segenggam daun waru segar, lantas bersihkan. Tambahkan tiga gelas minum air bersih, lalu rebus hingga air tersisa seputar 3/4. Sesudah dingin, saring serta tambahkan air gula ke air saringan, lalu minum, satu hari tiga kali masing-masing 3/4 gelas minum.

2. Batuk
Bersihkan 10 lembar daun waru fresh, lantas potong-potong. Imbuhkan tiga gelas minum air bersih, lantas rebus hingga air tersisa 3/4. Sesudah dingin saring serta minum air saringan satu hari tiga kali, semasing 1/3 sisi. Saat sebelum minum, imbuhkan madu seperlunya.

3. Batuk berdahak
Bersihkan 10 lembar daun waru yang masih muda hingga bersih, tambahkan gula batu seukuran telur burung merpati. Imbuhkan tiga gelas air bersih, lantas rebus hingga air tersisa 3/4 sisi. Sesudah dingin, saring serta minum air saringan itu satu hari tiga kali minum, masing-masing 1/3 sisi.

4. Radang amandel
Bersihkan segenggam daun waru fresh, lalu rebus dalam dua gelas air bersih sampai air rebusan tersisa satu 1/2 gelas. Sesudah dingin, saring, serta berkumurlah dengan air saringan, lalu minum satu hari tiga-empat setiap kali cukup seteguk.

4. Radang usus
Makan daun waru muda yang masih tetap kuncup sebagai lalap.

5. Berak darah serta llendir pada anak
Bersihkan tujuh lembar daun waru muda (yang masih tetap kuncup) hingga bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sembari remas-remas hingga air mengental seperti selai. Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sembari aduk hingga larut. Peras serta saring dengan sepotong kain halus. Minum air saringan sekalian.

7. Muntah darah
Bersihkan 10 lembar daun waru fresh hingga bersih, lantas giling halus. Tambahkan secangkir air minum sembari remas-remas. Setelah itu saring serta tambahkan air gula secukupnya ke dalam air saringan, lalu minum sekalian.

8. Rambut rontok
Bersihkan 30 lembar daun waru fresh serta 20 daun randu fresh (Ceiba pentandra Gaertn), lantas giling hingga halus. Tambahkan dua sendok makan minyak jarak serta air perasan satu buah jeruk nipis, sembari aduk hingga rata. Saring ramuan itu dengan sepotong kain sembari peras. Gunakan air perasan untuk menggosok kulit kepala sambil pijat ringan. Lakukan sore hari sesudah mandi, lantas bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Setelah itu bersihkan rambut esok harinya. Lakukan tiga kali seminggu.

9. Penyubur rambut
Bersihkan 15 lembar daun waru muda, lantas remas-remas dalam satu gelas air bersih sampai air seperti selai. Setelah itu, peras serta saring dengan sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam. Keesokan hari, pakai cairan itu untuk membasahi rambut serta kulit kepala. Alhasil, kepala jadi sejuk serta rambut tumbuh lebih subur.

10. Disentri
Ambillah daun waru yang masih tetap muda atau masih tetap kuncup, bersihkan bersih gunakan sebagai lalap.
Share:

Popular Posts

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Total Pageviews