Tembok Berlin dihancurkan tahun 1989 dan Jerman Barat dan Jerman Timur pun bersatu. Namun bukan artinya Tembok Berlin menghilang tanpa bekas.
Justru, bekas Tembok Berlin menjadi destinasi wisata bertema perbatasan yang tersebar di beberapa titik di Berlin. Ini dikarenakan, ada beberapa spot yang disisakan sebagai saksi bisu sejarah.
detikTravel pun pernah beberapa kali berkunjung ke Tembok Berlin. Dihimpun detikTravel, Kamis (11/8/2016) ada 5 fakta unik tentang Tembok Berlin yang wisatawan perlu tahu:
1. Tembok Berlin bukan tembok bata
Potongan Tembok Berlin (Fitraya/detikTravel)
|
Meskipun namanya tembok, Tembok Berlin bukanlah tembok bata pada umumnya. Ini adalah beton pra cetak dengan ukuran 3,6 x 1,2 x 0,3 meter setiap segmen.
Beton cetak ini lantas dijejerkan membelah Berlin Barat dan Berlin. Pada tahun 1989, tembok ini dihancurkan semua kecuali di beberapa spot. Di daerah Postdamer Platz ada 7 segmen yang dipertahankan, dilukis dan dilengkapi dengan papan informasi.
2. Suvenir pecahan Tembok Berlin hampir pasti palsu
Suvenir 'pecahan' Tembok Berlin (Fitraya/detikTravel)
|
Para turis berusaha mendapatkan bukti fisik sisa dari tembok Berlin dengan cara apapun. Oleh karena itu, serpihan tembok Berlin menjadi salah satu souvenir favorit dari Berlin. Bentuk suvenir ini mulai dari magnet kulkas seharga 5 Euro (sekitar Rp 75.000) sampai pajangan meja besar yang dibandrol 40 Euro (sekitar Rp 600.000).
Sebagian toko suvenir memasang sertifikat kalau serpihan tembok yang dijual adalah asli. Sebagian lagi tanpa sertifikat. Meski demikian, apakah masuk akal kalau mereka tidak pernah kehabisan serpihan 'tembok Berlin' selama hampir 27 tahun?
3. Checkpoint Charlie bukan nama orang
Pos jaga Checkpoint Charlie (Fitraya/detikTravel)
|
Salah satu spot wisata perbatasan Tembok Berlin adalah tempat bernama Checkpoint Charlie. Ini adalah pos jaga yang dulu jadi pos pelintas batas dari Berlin Barat ke Berlin Timur.
Kata Charlie di sini, bukanlah nama orang, atau tokoh, atau nama salah satu tentara yang pernah berjaga di sini. Ini hanya sekadar kode yang menandakan ini pos ketiga alias Pos C. Di sisi lain Berlin pernah ada pos Alpha dan Bravo.
Pos jaga ini sudah tidak berfungsi lagi, namun tidak dihancurkan sebagai saksi sejarah. Ada seniman jalanan yang memakai baju tentara sekutu ala PD II dan bendera AS yang bisa diajak berfoto oleh wisatawan.
4. Tembok Berlin korban vandalisme
Permen karet di Tembok Berlin (Fitraya/detikTravel)
|
Meski namanya bangunan bersejarah, jangan bayangkan Tembok Berlin bersih mulus ya. Kondisinya justru jauh dari kata bersih. Tembok Berlin dibiarkan penuh dengan coretan pengunjung. Ratusan sisa permen karet memenuhi tepi tembok Berlin. Entah bagaimana wisatawan bisa kompak menempelkan permen karet di tempat yang sama selama bertahun-tahun.
Daerah East Side Gallery punya bagian paling panjang dari sisa Tembok Berlin, sepanjang1,3 km di Jalan Mohrenstrasse sampai bertemu Stasiun Ostbahnhof. Temboknya dihias106 mural dari berbagai artis.
Kondisi mural ini sempat memburuk karena rusak tergerus cuaca, selain juga tangan jahil yang mencongkel tembok berlin, grafiti dan coretan tangan pengunjung. Upaya renovasi telah dilakukan pada 2009 dan mural di sepanjang tembok Berlin ini kini telah pulih kembali.
5. Kaki kanan di Jerman Barat, kaki kiri di Jerman Timur
Gaya foto kaki favorit wisatawan (Fitraya/detikTravel)
|
Jangan melupakan sejarah, meskipun Tembok Berlin sudah dihancurkan. Bekas lokasinya ditandai dengan batu paving blok yang rata dengan tanah membentuk garis panjang.
Garis ini pergi kemanapun Tembok Berlin pernah berdiri. Di jalan raya, naik ke trotoar, membelah taman dan bahkan membelah gedung dan bangunan. Tembok Berlin dalam sejarahnya dibangun dengan menabrak bangunan apa saja yang dianggap perlu.
Kondisi ini menjadi kesempatan unik buat wisatawan memfoto kaki mereka. Mereka sengaja berdiri di tengah garis ini. Kaki kanan ada di Jerman Barat, kaki kiri ada di Jerman Timur atau sebaliknya.
Kalau liburan ke Jerman, mungkin kamu juga bisa mencoba pose ini ketika liburan ke Berlin dan datang ke Tembok Berlin.