Gejala
HIV pada wanita pada dasarnya hampir sama dengan gejala HIV pada pria.
Namun gejala HIV ini perlu dibahas spesifik terhadap wanita sebab
seringkali mereka tidak menyadari bahwa dirinya telah tertular virus
HIV. Pada berbagai penelitian, ternyata virus HIV tidak hanya berisiko
pada wanita yang bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) saja.
Ternyata saat ini telah banyak ibu rumah tangga yang tertular virus HIV.
Setelah diselidiki, ternyata ibu rumah tangga tersebut kebanyakan
tertular dari suaminya yang mempunyai perilaku suka berganti-ganti
pasangan. Dalam situasi demikian, wanita yang tidak berdosa seringkali
menjadi korban akibat ketidaktahuan terhadap perilaku suaminya dan tidak
menyadari adanya virus HIV dalam tubuhnya sehingga terlambat ditangani.
Deteksi
dini gejala HIV pada wanita penting diketahui untuk memutus mata rantai
penularan penyakit. Sebagaimana kita ketahui, bahwa HIV dapat
ditularkan dari ibu melalui bayinya. Ada beberapa mekanisme penularan
virus HIV dari ibu ke bayinya, yaitu penularan melalui plasenta selama
masa kehamilan, kontaminasi cairan organ kewanitaan kepada bayi ketika
proses kelahiran, maupun melalui pemberian ASI pasca melahirkan. Padahal
penularan HIV Aids dari ibu ke bayinya ini dapat dicegah apabila sang
ibu telah diketahui bahwa dirinya mengidap virus HIV sehingga
perkembangan virusnya dapat ditekan. Penekanan perkembangan virus ini
biasanya dilakukan dengan pemberian terapi ARV (Anti RetroVirus) secara
intensif kepada ibu. Pemberian ARV secara tepat dan intensif dapat
menurunkan risiko penularan HIV dari ibu ke bayi bahkan dapat mencapai 0
%.
Beberapa Gejala HIV Pada Wanita
Virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) merupakan virus penyebab penyakit Aids. Jadi HIV
dan Aids merupakan dua hal yang saling berkaitan. Istilah HIV biasanya
digunakan untuk menyebutkan penderita pada fase awal, sedangkan Aids
biasanya digunakan untuk menyebut penderita yang sudah pada fase lanjut
dengan berbagai macam komplikasi. Baik pria maupun wanita berisiko untuk
tertular virus HIV. Untuk gejala HIV pada wanita yang wajib Anda
waspadai antara lain adalah sebagai berikut:
- Gangguan kesehatan reproduksi
Gejala
HIV pada wanita dapat ditandai dengan adanya gangguan kesehatan pada
organ reproduksi. Gangguan tersebut biasanya berupa gangguan hormon yang
menyebabkan siklus haid yang tidak normal. Memang tidak semua wanita
yang mempunyai silkus haid tidak normal kemudian dikatakan menderita
HIV. Tentu saja tidak demikian. Hal yang perlu diwaspadai adalah ketika
selama ini seorang wanita mengalami siklus haid yang normal tetapi
tiba-tiba siklusnya menjadi kacau padahal dia tidak sedang hamil atau
mengkonsumsi obat tertentu. Selain gangguan haid, seorang wanita yang
terinfeksi HIV juga rentan terinfeksi mikroorganisme di saluran
reproduksinya, yang paling sering yaitu HPV (Human Papiloma Virus) yang
merupakan penyebab kanker serviks.
- Menderita penyakit menular seksual
Gejala
HIV pada wanita seringkali disertai dengan penyakit menular seksual.
Apalagi organ kewanitaan merupakan organ yang sangat sensitif di mana
mudah sekali untuk terinfeksi kuman, terlebih lagi kuman yang didapat
akibat hubungan seksual. Penyakit ini yang sering ditemukan pada wanita
penderita HIV antara lain yaitu kandidiasis, ulkus mole, klamidia,
trikonomiasis, skabies, sifilis, kondiloma akuminala, herpes genitalis,
dan gonorrhoe.
- Gangguan pada kulit
Gangguan
pada kulit juga merupakan salah satu gejala HIV pada wanita yang
biasanya ditandai dengan meunculnya ruam atau bisul kecil di sekujur
tubuh yang susah sembuh. Pada kulit juga rentan mengalami berbagai
gangguan seperti timbulnya herpes, cacar air, cacar api, keretakan pada
jaringan kulit bagian luar, atau infeksi pada jaringan rambut. Bagian
kuku juga dapat mengalami kelainan, yaitu bentuknya menjadi lebih
melengkung dan menebal serta warna kuku yang berubah menjadi kebiruan
atau kehitaman.
- Gangguan pada sistem pencernaan
Gejala HIV
pada wanita seringkali ditunjukkan dengan adanya gangguan pada sistem
pencernaan. Gangguan ini biasnya berupa terjadinya diare yang
berlangsung kronis atau susah sembuh. Dengan kondisi ini maka tubuh
penderitanya sangat berisiko mengalami kekurangan nutrisi berat. HIV
juga dapat ditandai dengan munculnya sariawan di banyak tempat dan sukar
sembuh. Hal ini disebabkan akibat menurunnya kekebalan tubuh manusia
karena serangan virus HIV.
- Penurunan berat badan
Seseorang
yang terinfeksi virus HIV biasanya menunjukkan gejala penurunan berat
badan. Penurunan berat badan pada penderita HIV terjadi sangat
signifikan, yaitu sekitar 10% dari berat badannya dan akan terus menurun
seiring dengan bertambah parahnya perjalanan penyakit. Sehingga jika
semakin parah, tubuh penderita HIV terlihat kurus kering.
- Mudah tertular penyakit
Gejala
HIV pada wanita yang berikutnya yaitu mudah tertular penyakit.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa HIV menyerang sistem pertahanan tubuh
manusia. Sehingga jika sistem pertahanan tubuh seseorang sudah lumpuh
maka akan mudah sekali terserang dan tertular berbagai penyakit. Hal
inilah yang justru membahayakan penderita HIV, sebab banyak sekali
infeksi penyakit yang lama kelamaan bersarang di tubuhnya sehingga
menimbulkan komplikasi yang semakin parah. Penyakit yang mudah menular
ke penderita HIV, misalnya penyakit TBC, infeksi saluran kencing,
influenza, pneumonia, toksoplasmosis, meningitis, dan sebagainya.
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Pembengkakan
kelenjar getah bening juga merupakan gejala HIV pada wanita yang
disebabkan akibat rusaknya sistem pertahanan tubuh. Kelenjar getah
bening merupakan sarana transportasi pengangkut sel darah putih.
Sehingga jika terjadi gangguan kekebalan tubuh maka dimanifestasikan
dengan terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah bening. Infeksi HIV
juga dapat memicu terjadinya limfoma (kanker kelenjar getah bening).
- Demam
Terjadinya
demam merupakan respon alamiah tubuh akibat masuknya kuman penyakit ke
dalam tubuh. Begitu juga dengan kasus HIV, di mana ketika virus HIV
masuk ke dalam tubuh maka tubuh pun akan memberikan respon berupa demam.
Demam di sini ditandai dengan panas tinggi, yang biasanya disertai
dengan gejala sakit kepala, nyeri otot dan persendian, mudah lelah,
serta penurunan nafsu makan.
Di samping mengetahui gejala HIV pada
wanita seperti yang telah dipaparkan di atas, hal yang sangat penting
adalah langkah pencegahan agar terhindar dari virus HIV. Langkah
pencegahan tersebut antara lain yaitu dengan dengan menghindari perilaku
berganti-ganti pasangan, setia kepada pasangannya masing-masing,
menjauhi narkoba, dan jika melakukan tranfusi darah pastikan bahwa darah
yang diterima bebas dari virus HIV dengan alat tranfusi yang steril.
Selain itu juga penting melakukan tes/skrining HIV untuk calon pengantin
dan ibu hamil muda. Hal ini ditujukan agar setiap wanita hamil maupun
calon wanita hamil apabila menderita HIV dapat terdeteksi secara dini
sehingga dapat memperkecil risiko penularan penyakit HIV dari ibu kepada
bayinya. Sosialisasi tentang bahaya HIV/Aids dan cara pencegahannya
harus terus digalakkan mengingat kasus penyakit ini terus meningkat dan
merupakan ancaman terhadap kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun
di dunia.
0 komentar :
Post a Comment